Sabtu, 04 Agustus 2012

Adab Berbuka Shaum Mengikuti Sunnah



~.::*Adab Berbuka Shaum Mengikuti Sunnah*::.~
*• ~.::**::.~*::.~~*::.~ 
~*::.~~*::.~~*::.~
 *::.~~*::.~~*::.~
 Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
  
Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana kita telah maklumi bersama bahwa apapun yang kita lakukan dan laksanakan, jika mengikuti adab-adab yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’. Maka amalan yang kita lakukan itu adalah benar, dan tepat pelaksanaannya bernilai Ibadah, tentunya diberi ganjaran pahala oleh Allah Subhanu wa Ta’ala’.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ telah menuntun kita umatnya beberapa adab ,atau tata cara yang kita teladani ketika hendak berbuka shaum/puasa diantaranya yaitu

~.::*a. Menyegerakan Berbuka Shaum/Puasa.

Disunnahkan kita menyegerakan berbuka shaum,ketika waktu berbuka telah tiba, waktu paling afdal ialah ketika matahari mulai terbenam, atau telah dikumandakan adzan maghrib.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan dari Sahal bin Saad Radhiyallahu Anhu “ Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah Bersabda. “Manusia (ummat Islam) akan senantiasa berada di dalam kebaikan selagi mereka senantiasa menyegerakan berbuka shaum/puasa.” (H.R : Bukhari dan Muslim)

~.::*b.Membaca Doa Ketika Berbuka

Berdoa ketika hendak berbuka shaum adalah merupakan amalan yang istimewa di bulan ramadhan kita disunatkan berdoa, karena di saat berbuka shaum ini adalah saat yang tepat (mustajab), karena Allahu Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak Doanya, 1.Doa orang yang shaum/berpuasa hingga berbuka,2.Doa Pemimpin yang berlaku adil,3.Doa orang-orang teraniayah ‘ALLAH akan mengangkat doa mereka ke atas awan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :“Demi kemuliaan dan keagungang-Ku,niscaya Aku akan menolong engkau waktu dekat”. (H.R. At Tirmidzi).

Ketika berbuka shaum’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam menganjurkan kita umatnya untuk berdoa yaitu :

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu , Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika Berbuka Beliau membaca Do’a berikut ini,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dzahabazh Zhaama-u Wa Btallatil ‘Urqu Wa Tsabatal Ajru Insyah ALLAH”

“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan/ urat-urat, dan telah tetap ganjaran/pahala, InyshaALLAH”. (H.R. Shahih Abu Dawud No. 2357,Nasa’i 1/66.Daruqutni Shahih sanad Hasan. Hakim 1/422 Al Baihaqi 4/239).

Di samping doa di atas, kita juga boleh berdoa apa saja yang sesuai harapan kita karena di antara waktu yang mustajab (makbul) untuk berdoa adalah ketika berbuka shaum.Doa berbuka shaum/ puasa yang sering kita dengarkan

“Allahumma Laka sumtu wa bika aamantu wa ‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya Arhamarrahimin.

“Ya ALLAH, untuk-Mu kami shaum/berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya ALLAH, terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Lafadz doa ini terdapat dalam sunan Daru Quthni 240, Ibnu Sunni dalam kitab Amalul Yaumi Wal Lailah no 474 dan Thabrani).

c. Disunatkan Berbuka Dengan Ruthaab,Tamar dan Air 

Ruthaab adalah buah (kurma basah) yang masak dan tidak dikeringkan. Ia lembut dan manis. Demikian juga tamar adalah buah kurma yang telah dikeringkan sebagaimana yang banyak terjual di pasaran. Berbuka shaum dengan buah ruthaab, tamar atau air merupakan sunnah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :


Diriwayatkan Dari Anas Radhiyallahu Anhu ia berkata ‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Berbuka dengan makan beberapa ruthaab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan tamar (kurma kering), kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk. (H.R. Abu Dawud dan Al-Hakiem)

Diriwayatkan dari Salman bin Amir, Bahwa Sesungguhnya‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah Bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu shaum/puasa hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi)

d. Berbuka Shaum Sederhana.

Berbuka dengan cara sederhana, di bulan ramadhan sangat diajurkan karena disamping mendapat ganjaran berlipat ganda, juga memupuk sikap dan melatih jiwa seorang muslim yang bertaqwa demikian juga melatih kesabaran ketika berbuka tidak berlebihan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Wahai Bani Adam! Pakailah pakaian kamu yang indah setiap kali kamu ingin ke tempat ibadah (mengerjakan shalat) dan makan minumlah serta janganlah kamu melampau. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A’raaf : 31).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Anak adam itu tidak memenuhi suatu bekas yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak adam itu beberapa suap yang dapat meluruskan tulang belakangnya (memberi kekuatan kepadanya). Sekiranya tidak mustahail (boleh dilakukan), suaplah satu pertiga untuk makanan, satu pertiga untuk minuman dan satu pertiga untuk pernafasan.” (H.R. At-Tirmidzi).

e. Menyegerakan Shalat Maghrib.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu menyegerakan shalat Maghrib setelah berbuka shaum dengan ruthaab, tamar atau air. Ajaran Islam adalah begitu mulia dan dan bijaksana, dimana ketika usai berbuka dengan ruthaab sekiranya makanan malam telah terhidang disunnahkan makan malam terlebih dahulu.

Setelah selesai menikmati hidangan, bersegeralah mendirikan shalat magrib, namun demikian tentunya stuasi tidak dikondisikan dengan tiap saat dengan makan malam terus menerus didahulukan dengan tidak meyegerakan shalat magrib.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhui ia berkata ‘telah Bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam “Apabila seseorang dihidangkan makan malam maka utamakanlah makan sebelum shalat magrib, Janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu (yang sudah terhidang).”(H.R. Bukhari dan Muslim)

Menurut Imam Al-Nawawi : “Di dalam hadits tersebut diatas dimakruhkan shalat apabila terhidangnya makanan yang hendak dimakan karena akan mengganggu hati, dan menghilangkan kesempurnaan khusyuk dalam mendirikan shalat magrib.


f. Menyediakan Ifthar (berbuka) kepada yang shaum

Dibulan ramadhan yang penuh Rahmat, sangat dianjurkan mengadakan majlis berbuka shaum/puasa untuk menyediakan dan memberikan Ifthar (hidangan berbuka shaum) ,untuk menjamu hidangan berbuka terutama kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa.Menyediakan hidangan berbuka shaum adalah ganjaran pahala yang begitu besar, semakin banyak orang yang di beri ifthar semakin berlipat juga pahalanya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

" Barang siapa yang memberi ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat  dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq  Watawa saubil shabr “.

Semoga  Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…

~.::*SaLam Santun Erat  SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~