~.::*Adab Berbuka Shaum Mengikuti Sunnah*::.~
*•
♥~.::*ღ•❀☺•ღ*::.~❀☺*::.~~❀☺*::.~
~❀☺*::.~~❀☺*::.~~❀☺*::.~
❀☺*::.~~❀☺*::.~~❀☺*::.~
Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh
Sahabat saudaraku
fillah..yang di Rahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana kita telah maklumi bersama bahwa apapun
yang kita lakukan dan laksanakan, jika mengikuti adab-adab yang dicontohkan
oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’. Maka amalan yang kita lakukan
itu adalah benar, dan tepat pelaksanaannya bernilai Ibadah, tentunya diberi
ganjaran pahala oleh Allah Subhanu wa Ta’ala’.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’
telah menuntun kita umatnya beberapa adab ,atau tata cara yang kita teladani
ketika hendak berbuka shaum/puasa diantaranya yaitu
~.::*a. Menyegerakan
Berbuka Shaum/Puasa.
Disunnahkan kita menyegerakan berbuka
shaum,ketika waktu berbuka telah tiba, waktu paling afdal ialah ketika matahari
mulai terbenam, atau telah dikumandakan adzan maghrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Diriwayatkan dari Sahal bin Saad
Radhiyallahu Anhu “ Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah
Bersabda. “Manusia (ummat Islam) akan senantiasa berada di dalam kebaikan
selagi mereka senantiasa menyegerakan berbuka shaum/puasa.” (H.R : Bukhari dan
Muslim)
~.::*b.Membaca Doa
Ketika Berbuka
Berdoa ketika hendak berbuka shaum adalah
merupakan amalan yang istimewa di bulan ramadhan kita disunatkan berdoa, karena
di saat berbuka shaum ini adalah saat yang tepat (mustajab), karena Allahu
Subhanahu wa Ta’ala menyediakan saat-saat yang tepat dan cepat terkabulnya doa
kepada hamba-hamba yang memohon segala harapannya kepada Allah Subhanu wa
Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu
Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Ada tiga golongan
yang tidak akan ditolak Doanya, 1.Doa orang yang shaum/berpuasa hingga
berbuka,2.Doa Pemimpin yang berlaku adil,3.Doa orang-orang teraniayah ‘ALLAH
akan mengangkat doa mereka ke atas awan dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman
:“Demi kemuliaan dan keagungang-Ku,niscaya Aku akan menolong engkau waktu
dekat”. (H.R. At Tirmidzi).
Ketika berbuka shaum’ Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Salam menganjurkan kita umatnya untuk berdoa yaitu :
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhu , Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika Berbuka Beliau membaca Do’a berikut ini,
ذَهَبَ
الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Dzahabazh Zhaama-u Wa Btallatil ‘Urqu Wa
Tsabatal Ajru Insyah ALLAH”
“Telah hilanglah dahaga, telah basahlah
kerongkongan/ urat-urat, dan telah tetap ganjaran/pahala, InyshaALLAH”. (H.R.
Shahih Abu Dawud No. 2357,Nasa’i 1/66.Daruqutni Shahih sanad Hasan. Hakim 1/422
Al Baihaqi 4/239).
Di samping doa di atas, kita juga boleh berdoa
apa saja yang sesuai harapan kita karena di antara waktu yang mustajab (makbul)
untuk berdoa adalah ketika berbuka shaum.Doa berbuka shaum/ puasa yang sering
kita dengarkan
“Allahumma Laka sumtu wa bika aamantu
wa ‘alaa rizqika afthartu birahmatika ya Arhamarrahimin.
“Ya ALLAH,
untuk-Mu kami shaum/berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya ALLAH,
terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui” (Lafadz doa ini terdapat dalam sunan Daru Quthni 240, Ibnu Sunni
dalam kitab Amalul Yaumi Wal Lailah no 474 dan Thabrani).
c. Disunatkan Berbuka
Dengan Ruthaab,Tamar dan Air
Ruthaab adalah buah (kurma basah) yang masak dan
tidak dikeringkan. Ia lembut dan manis. Demikian juga tamar adalah buah kurma
yang telah dikeringkan sebagaimana yang banyak terjual di pasaran. Berbuka
shaum dengan buah ruthaab, tamar atau air merupakan sunnah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
Diriwayatkan Dari Anas Radhiyallahu
Anhu ia berkata ‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Berbuka dengan makan
beberapa ruthaab (kurma basah) sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan
tamar (kurma kering), kalau tidak ada maka dengan meneguk air beberapa teguk.
(H.R. Abu Dawud dan Al-Hakiem)
Diriwayatkan
dari Salman bin Amir, Bahwa Sesungguhnya‘ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa
Sallam telah Bersabda : Apabila salah seorang diantara kamu shaum/puasa
hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma hendaklah dengan air,
sesungguhnya air itu bersih. (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi)
d. Berbuka Shaum
Sederhana.
Berbuka dengan cara sederhana, di bulan ramadhan
sangat diajurkan karena disamping mendapat ganjaran berlipat ganda, juga
memupuk sikap dan melatih jiwa seorang muslim yang bertaqwa demikian juga
melatih kesabaran ketika berbuka tidak berlebihan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Wahai Bani Adam! Pakailah pakaian
kamu yang indah setiap kali kamu ingin ke tempat ibadah (mengerjakan shalat)
dan makan minumlah serta janganlah kamu melampau. Sesungguhnya ALLAH tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (Q.S. Al-A’raaf : 31).
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Anak adam
itu tidak memenuhi suatu bekas yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah
bagi anak adam itu beberapa suap yang dapat meluruskan tulang belakangnya
(memberi kekuatan kepadanya). Sekiranya tidak mustahail (boleh dilakukan),
suaplah satu pertiga untuk makanan, satu pertiga untuk minuman dan satu pertiga
untuk pernafasan.” (H.R. At-Tirmidzi).
e. Menyegerakan Shalat
Maghrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu
menyegerakan shalat Maghrib setelah berbuka shaum dengan ruthaab, tamar atau
air. Ajaran Islam adalah begitu mulia dan dan bijaksana, dimana ketika usai
berbuka dengan ruthaab sekiranya makanan malam telah terhidang disunnahkan
makan malam terlebih dahulu.
Setelah selesai menikmati hidangan, bersegeralah
mendirikan shalat magrib, namun demikian tentunya stuasi tidak dikondisikan
dengan tiap saat dengan makan malam terus menerus didahulukan dengan tidak
meyegerakan shalat magrib.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
“Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu
Anhui ia berkata ‘telah Bersabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
“Apabila seseorang dihidangkan makan malam maka utamakanlah makan sebelum
shalat magrib, Janganlah mendahulukan shalat daripada makan malam itu (yang
sudah terhidang).”(H.R. Bukhari dan Muslim)
Menurut Imam Al-Nawawi : “Di dalam hadits
tersebut diatas dimakruhkan shalat apabila terhidangnya makanan yang hendak
dimakan karena akan mengganggu hati, dan menghilangkan kesempurnaan khusyuk
dalam mendirikan shalat magrib.
f. Menyediakan Ifthar
(berbuka) kepada yang shaum
Dibulan ramadhan yang penuh Rahmat, sangat
dianjurkan mengadakan majlis berbuka shaum/puasa untuk menyediakan dan
memberikan Ifthar (hidangan berbuka shaum) ,untuk menjamu hidangan berbuka
terutama kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa.Menyediakan hidangan
berbuka shaum adalah ganjaran pahala yang begitu besar, semakin banyak orang
yang di beri ifthar semakin berlipat juga pahalanya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda
:
" Barang siapa yang memberi
ifthar (untuk berbuka) orang-orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti
orang yang berpuasa tanpa dikurangi sedikitpun". (H.R. Bukhari Muslim)
Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita
semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang
kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan
’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa
saubil shabr “.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala
. senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di
Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin…
~.::*SaLam Santun Erat SiLaturrahim dan Ukhuwah Fillah*::.~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar